profilkemampuan komunikasi matematika siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif reflektif-impulsif margarani, riza mathedunesa vol 5, no 3 (2016): jurnal mathedunesa volume 5 nomor 3 tahun 2016
8 Kamu punya pertanyaan untuk saya? Pertanyaan ini merupakan pamungkas dari sesi wawancara. Ketika pihak HRD menanyakan hal ini kepadamu, artinya mereka sudah tak memiliki lagi daftar pertanyaan untukmu. Nah, ketika kamu mendapat pertanyaan tersebut, maka jawaban terbaik yang bisa dilontarkan ialah: "Ya, saya punya pertanyaan untuk Anda."
Algoritmasering meliputi pengulangan langkah-langkah dasar operasi yang sama. Contohnya, orang yang menggunakan telepon umum. Untuk menggunakan telepon umum tersebut, maka orang harus mengikuti langkah-langkah seperti ini : (1) angkat telepon. (2) masukkan koin. (3) tekan nomor yang akan dihubungi. (4) bicara.
Tips Menghadapi Pertanyaan Interview Dosen 1. Pelajari Kurikulum dan Materi Kuliah yang Diajarkan di Program Studi yang Dilamar. Pelajari kurikulum dan materi 2. Perhatikan Etika Wawancara Dosen. Perhatikan etika wawancara dosen ketika menjawab pertanyaan. Jaga sikap sopan dan 3. Ajukan
. Hal yang sering ditakutkan oleh mahasiswa saat seminar proposal adalah pertanyaan seminar proposal dari dosen yang susah. Makanya, lebih baik untuk Kamu yang ingin sidang skripsi siapkan sejak dini apa saja yang harus ada dan juga pertanyaan seminar proposal yang kemungkinan besar keluar berdasarkan pengalaman. Bagaimana biar tau mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul ini? Kamu bisa banget untuk mencatatnya dari Mendengarkan langsung saat ada temen lain yang sedang seminar proposalBertanya kepada kakak tingkat yang memiliki judul proposal skripsi yang samaMencari di internet Nah, kali ini kita akan bahas ketiganya sebab ini berdasarkan pengalaman penulis mengenai pertanyaan umum saat Kamu seminar proposal. Baca juga Lebih Baik Internship Sebelum Lulus Kuliah, Ini Cara Daftarnya! Daftar Isi 1Pertanyaan Seminar Proposal1. Apa alasan Memilih Judul Penelitian ini?2. Apa saja rumusan masalah penelitian ini?3. Apakah benar ini masalahnya? Sudah divalidasi?4. Mengapa menggunakan landasan teori ini?5. Apa subjek dan objek penelitian?6. Apa metode yang digunakan?7. Apa teknik pengambilan data yang digunakan? Berikut ini meupakan beberapa contoh pertanyaan yang sering muncul ketika seminar proposal dari dosen penguji. 1. Apa alasan Memilih Judul Penelitian ini? Biasanya dosen menanyakan pertama kali adalah mengenai judul penelitian, sebab dari judul inilah harusnya orang yang tidak tau sama sekali mengenai isi skripsi bisa paham apa yang “kira-kira” akan dibahas dalam skripsi. Walaupun pertanyaan ini kelihatannya mudah dijawab, kenyataannya kita harus cerdas dalam memilih kata-kata yang tepat dalam menjawab pertanyaan ini. Sebab, judul proposal skripsi haruslah bisa menampung dan mewadahi bahasan yang akan dibahas dalam sebuah skripsi dengan jelas. 2. Apa saja rumusan masalah penelitian ini? Nah, masalah utama dalam seminar proposal skripsi adalah mengenai masalah penelitian. Kebanyakan mahasiswa hanya mencantumkan masalah berdasarkan opini dan tidak ada kenyataanya sama sekali. Kalau ada pun, sumbernya hanya dari website dan tidak jelas. Padahal, data sangat penting untuk bisa menunjukkan apakah benar ini sebuah masalahnya atau tidak. Rumusan masalah bisa dapatkan dari banyak cara, yaitu dari observasi langsung ke lapangan, wawancara, penelitian pendahuluan, dan juga studi literatu terhadap jurnal yang jelas. 3. Apakah benar ini masalahnya? Sudah divalidasi? Benarkah masalah yang sudah ditulis dalam rumusan masalah benar-benar menjadi masalah dilapangan? Nah, soal ini hanya bisa dijawab berdasarkan data, bukan asumsi dan opini tanpa data. Pastikan sudah menyertakan sumber yang jelas dan bawa saat presentasi, sebutkan dampaknya apabila masalah tidak segera diselesaikan dan apakah kalau tidak diselesaikan memberikan masalah yang lebih besar lagi? Jawab dengan menggunakan data dan sumber rujukan yang jelas. 4. Mengapa menggunakan landasan teori ini? Apabila masalah judul dan rumusan masalah yang diangkat sudah jelas, selanjutnya adalah masalah landasan teori. Landangan teori ini nantinya akan menjadi support untuk latar belakang dan juga metode yang akan digunakan nantinya. Pastikan sudah dibahas dengan lengkap supaya dosen penguji juga yakin bahwa ketika mahasiswa menjalankan penelitian sudah paham dan aman melihat tulisan yang ada di proposal. Kalau di presentasi, tampilkan yang utama saja. 5. Apa subjek dan objek penelitian? Hal yang akan ditanyakan dalam subjek dan objek penelitian antara lain Apa objek dan subjek penelitianmu?Bagaimana cara mencari objek dan subjek penelitianmu?Apa saja karakteristik objek dan subjek dalam penelitianmu? Apakah semua bisa diambil?Berapa banyak data yang akan kamu ambil? 6. Apa metode yang digunakan? Metode yang digunakan dalam skripsi menjadi sangat penting sebab akan mempengaruhi hasil dan representasi dari kesimpulan yang didapatkan. Biasanya masalah metode ini, dosen akan banyak menyarankan mana yang lebih baik dan apa yang kurang dari metode yang sudah direncanakan sebab dosen lebih tau penggunaannya. Pastikan juga sudah mempelajari metode lain yang sejenis lainnya sehingga ketika ditanya, “mengapa tidak menggunakan metode lainnya?”, Kamu bisa menyebutkan secara jelas dan lengkap masing-masing metode yang telah kamu pelajari. 7. Apa teknik pengambilan data yang digunakan? Terakhir tetapi bukan paling akhir, adalah terkait teknik pengambilan sampel penelitian. Biasanya sih dosen akan bertanya bagaimana cara mengambilnya, bagaimana jika data tidak sesuai dengan karakteristik dasar, berapa banyak data minimal yang harus diambil, dsb. Persiapkan jawaban ini dengan perhitungan yang jelas dan juga kondisi di lapangan dengan jujur. Nah itu merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan dosen saat seminar proposal, jadi siapkan sejak dini dan pastikan kerjakan sendiri setiap tulisan. Sebab, jika tidak menulis sendiri pasti akan susah untuk menjawab pertanyaan dosen dan pastinya tidak akan sinkron antara tulisan di proposal dan saat ditanya langsung. Penulis/Yusuf Abdhul Baca juga Contoh Pembukaan Seminar Proposal yang Benar
Sebelum wawancara kerja sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk menjawab segala jenis kemungkinan pertanyaan dari recruiter. Salah satunya adalah pertanyaan interview tentang atasan. Selain bertanya soal skill yang dimiliki hingga kelebihan dan kelemahan diri, recruiter juga pasti akan bertanya soal hal lainnya. Misalnya mengenai tugas di pekerjaan sebelumnya atau tentang atasan. Saat menjawab pertanyaan interview tentang atasan, sebaiknya harus dipikirkan matang-matang agar kamu tidak salah menjawab. Pasalnya, pertanyaan mengenai atasan cukup tricky dan sering membuat kandidat salah menjawab sehingga akhirnya membuat recruiter meragukan kemampuan kerja samanya. Jadi, seperti apa sih cara menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang paling tepat? Jika penasaran, sebaiknya simak penjelasannya di bawah ini sampai tuntas, ya! Contoh Pertanyaan Interview tentang Atasan Setiap recruiter pasti ingin mengetahui seperti apa kemampuan kolaborasi calon kandidat. Hal tersebut bisa diketahui dengan memberikan pertanyaan interview tentang atasan atau rekan kerja. Pertanyaan wawancara seputar atasan pun cukup beragam dan memiliki kedudukan yang sama pentingnya. Berikut ini beberapa contohnya. 1. Bagaimana pendapat Anda mengenai atasan di tempat kerja sebelumnya? / “What do you think about your supervisor in the previous company?“ Pertanyaan tentang atasan yang satu ini memang sering ditanyakan saat interview. Pasalnya, recruiter ingin mengetahui seperti apa hubungan kandidat dengan atasan di tempat kerja sebelumnya. Melansir dari Live Career, ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam menjawab jenis pertanyaan yang satu ini. Misalnya, dengan memberikan penjelasan yang lengkap mengenai sifat positif dan negatif dari atasan di tempat kerja sebelumnya. Daripada memberikan kritikan pada kebiasaan pribadinya yang kurang baik, sebaiknya kamu memberikan kritikan pada kinerjanya sebagai seorang atasan. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Saya berhubungan baik dengan atasan saya sebelumnya. Dia selalu memberi hasil yang bagus dan menghargai kualitas pekerjaan saya. Dia juga tidak pernah memfavoritkan seseorang, yang membuat lingkungan tim menjadi sangat baik. Bahasa Inggris I get along really well with my previous boss. He delivers results and respects the quality of my work. He also does not play favorites, which makes the team’s environment really good. 2. Apakah Anda pernah merasa kesulitan bekerja sama dengan atasan? / “Have you felt difficulties when working with your supervisor?” Jika recruiter menanyakan pertanyaan ini, berarti mereka ingin mengetahui seperti apa kemampuan adaptasi dan kolaborasimu di tempat kerja. Tidak semua orang bisa bekerja sama dengan atasan. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya ia kesulitan beradaptasi atau bahkan karena sifat yang dimiliki atasannya. Namun, saat menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini sebaiknya kamu berhati-hati saat mendeskripsikan masalahnya. Apabila pernah terjadi suatu konflik dengan atasan, deskripsikan permasalahan tersebut secara detail. Lalu, jangan lupa untuk menceritakan seperti apa caramu mengatasi masalah tersebut. Dari ceritamu tersebut akan membantu recruiter mengetahui apakah kamu memiliki resolusi konflik yang baik atau skill problem solving yang dibutuhkan di dunia kerja. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Ada saat di awal karier ketika saya memiliki ekspektasi berbeda dengan manajer tentang bagaimana melakukan tugas sehari-hari. Suatu hari, kami membicarakan hal tersebut, dan menyadari bahwa tujuan kami cocok. Kemudian, kami bisa bekerja sama dengan baik selama beberapa tahun. Bahasa Inggris There was a time earlier in my career that I had a different expectation about how to do the daily task with my manager. One day, we talked about it and we realized that our goals were compatible. Then, we were able to work together successfully for several years. 3. Deskripsikan seperti apa atasan yang ideal menurut Anda / “Describe your most ideal boss“ © Contoh pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini juga cukup sering ditanyakan oleh recruiter kepada kandidat. Menurut The Balance Careers, salah satu alasan mengapa recruiter menanyakan pertanyaan ini karena ingin mengetahui seberapa baik kandidat bisa bekerja sama dengan atasan di tempat kerja. Saat menjawab pertanyaan seperti ini sebaiknya tonjolkan kemampuanmu untuk beradaptasi. Jadi, recruiter bisa paham bahwa kamu bisa dipimpin oleh berbagai macam atasan. Selain itu, cobalah tetap realistis dengan tipe atasan ideal yang kamu inginkan. Jangan menyebutkan bahwa kamu ingin atasan yang sempurna di semua aspek. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Atasan ideal saya adalah seseorang yang mendorong komunikasi terbuka antara dirinya dengan bawahannya. Hal ini karena saya percaya bahwa komunikasi, dalam bentuk apa pun, begitu penting antara manajer dengan timnya. Bahasa Inggris My ideal boss would be someone who encourages open communication between themselves and their subordinates. This is because I believe that communication, in any form, is critical for a successful relationship between the manager and the team. 4. Sebutkan siapa atasan terbaik menurut Anda? / “Who is the best boss according to you?“ Pertanyaan interview tentang atasan ini ditanyakan untuk mencari tahu manajer atau bos favoritmu. Perusahaan juga bisa tahu dengan tipe atasan seperti apa kamu bisa bekerja dengan baik. Untuk menjawab pertanyaan ini, fokus lah pada pengaruh baik yang bisa diambil dari atasanmu tersebut. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Atasan yang terbaik sejauh ini menurut saya adalah seseorang yang membolehkan saya untuk mengambil tanggung jawab lebih banyak seiring saya berkembang dalam pekerjaan saya. Hal ini menunjukkan bahwa dia percaya saya bisa bekerja dengan baik dengan tanggung jawab tersebut. Bahasa Inggris My best boss so far was a supervisor who allow me to take on more responsibility as I progressed in my job. It shows that she trusted me to do well with it. 5. Siapa atasan terburuk menurut Anda? / “Who is the worst boss according to you?“ © Pertanyaan interview tentang atasan yang satu ini cukup menjebak dan membingungkan. Pasalnya, kamu harus memberi tahu atasan terburuk yang pernah dimiliki. Mega Interview menjelaskan bahwa pertanyaan ini bisa menjadi kesempatan baik bagimu untuk menunjukkan kemampuan beradaptasi. Jadi, dalam menjawab pertanyaan ini fokuslah pada pengaruh baik yang bisa diambil atasan tersebut. Hindari menjelaskan hal-hal yang negatif atau membicarakan kejelekannya. Akan tetapi, tekankan bagaimana caramu mengatasi ketidakcocokanmu dengannya. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Bos terburuk menurut saya adalah seseorang yang tidak memberi feedback tentang performa saya. Namun, saya bisa meningkatkan komunikasi ke bos dengan memberi laporan per 2 minggu tentang proyek yang saya kerjakan. Pada akhirnya, dia memberi saya banyak feedback dan kritik konstruktif melalui laporan tersebut. Sehingga, saya bisa tahu lebih baik tentang performa saya. Bahasa Inggris My worst boss was someone who provided little to no feedback about my performance. However, I was able to improve the communication by providing bi-weekly reports about my projects. Eventually, he gave me a lot of feedback and constructive criticism to these reports, and I knew better about my performance. 6. Jika kamu tahu atasanmu salah, apa yang Anda perbuat? / “If your supervisor is wrong, what would you do?“ © Menurut The Balance Careers, pertanyaan interview tentang atasan ini ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kamu menangani situasi sulit yang melibatkannya. Pastikan untuk tidak menjelek-jelekkan atasanmu dan jelaskan juga bagaimana kamu memberi tahu mereka. Kemudian, jelaskan juga hasil yang didapatkan. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Satu waktu, saya berbicara dengan manajer tentang kesalahan yang dapat berdampak negatif bagi tim. Manajer saya waktu itu memberi tim sebuah data yang sudah lama untuk sebuah proyek. Saat itu, saya tahu bahwa ada data yang lebih terkini. Bekerja dengan data terkini merupakan hal penting untuk kesuksesan proyek ini. Kemudian, saya mendatangi ruangan manajer saya dan berbicara dengannya tentang kesalahan tersebut. Lalu, saya menunjukkan data yang terkini. Atasan saya berterima kasih pada saya dan langsung memperbarui data tersebut. Kemudian, kami bisa menyelesaikan proyek dengan penuh kesuksesan. Bahasa Inggris One time, I spoke to my manager about an error that would negatively impact the team. My manager gave the team a couple of years old data for a project. At that time, I know that there was more current data. Working with the most up-to-date data was essential for the success of the project. Then, I went to my manager’s office and spoke to him privately about the error, and show him the most recent data. He thanked me and immediately updated the data. Then, we completed the project with great success. 7. Apa yang Anda ekspektasikan dari atasan? / “What do you expect from your supervisor?“ © Perusahaan akan memberi pertanyaan interview ini untuk mengetahui bagaimana gaya bekerjamu. Pertanyaan ini juga bisa memberi tahu perusahaan apakah kamu cocok dengan budayanya atau tidak. Jawab pertanyaan ini secara positif dan fokus pada hal yang membuatmu bisa bekerja dengan baik. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Di pekerjaan saya sebelumnya, saya menyukai bahwa supervisor saya tidak menunjukkan favoritisme. Dia juga sangat memahami kebutuhan dan kekuatan dari bawahannya. Saya sadar bahwa hal seperti ini membutuhkan waktu. Namun, saya sangat senang jika supervisor saya mencoba untuk mengetahui saya seperti itu. Bahasa Inggris In my last job, I liked the fact that my supervisor did not show favoritism. She was also very understanding about her subordinates’ needs and strengths. I realized that these things take time, but I would like it if my supervisor try to know me that way. 8. Apa kritik terbesar yang pernah Anda dapat dari atasan? / “What is the biggest criticism your boss gave you?“ Pertanyaan ini ditanyakan perusahaan untuk mengetahui kelemahanmu. Tidak hanya itu, pertanyaan ini juga membuat perusahaan tahu bagaimana karaktermu ketika dikritik. Piliihlah kelemahan yang pernah dikritik dan telah kamu perbaiki. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Manajer saya suatu waktu pernah menegur bahwa saya membuat terlalu banyak kesalahan penulisan di presentasi saya. Pada awalnya, saya bersikap defensif karena merasa bahwa saya bukan seorang penulis. Namun kemudian, saya menyadari bahwa kesalahan penulisan tersebut memberi impresi buruk bagi klien. Sekarang, saya selalu me-review presentasi yang dibuat untuk memastikannya bebas dari kesalahan, dan mencari feedback dari rekan kerja maupun supervisor. Bahasa Inggris My manager once pointed out that I made a lot of typos and errors in my presentation. At first, I was really defensive because I felt that I am not a writer. But then, I realized that those typos and errors can make a poor impression on the client. Now, I always review my presentation to make sure it’s free from errors and always seek out feedback from coworkers or supervisors. 9. Anda pernah bekerja dengan tipe atasan seperti apa, dan apa tipe yang kamu sukai? / “What types of boss you worked for, and what type do you prefer?“ © Pertanyaan interview tentang atasan ini hampir serupa dengan poin nomor 3. Untuk menjawabnya, tekankan kemampuanmu beradaptasi dengan atasan yang bukan tipemu. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Saya pernah bekerja dengan manajer yang memiliki beragam gaya manajemen. Saya menyukai bekerja dengan manajer yang memberi instruksi secara jelas dan spesifik. Namun, saya juga pernah bekerja dengan manajer yang selalu mendorong karyawannya untuk bekerja secara mandiri. Saya bisa bekerja dengan baik di kedua lingkungan tersebut karena saya bisa bekerja secara independen dan tahu kapan serta bagaimana saya harus bertanya. Bahasa Inggris I have worked under managers with various management styles. I prefer to work with managers who give clear and specific instructions. However, I also have worked with managers who encourage a lot of independent work too. I worked well in both environments because I can work independently but also know when and how to ask questions. 10. Bagaimana rasanya bekerja untuk atasan sebelumnya? / “What was it like working for your previous supervisor?“ Menurut Everyday Interview Tips, pertanyaan interview tentang atasan ini juga umum ditanyakan perusahaan. Dari pertanyaan ini, perusahaan bisa tahu kamu akan menjadi tipe karyawan seperti apa, terutama ketika berurusan dengan bagian manajemen. Untuk menjawabnya, berikan hal yang kamu inginkan dari atasan. Kemudian, jelaskan hal tersebut dalam deskripsimu tentang atasan sebelumnya. Berikut adalah contoh jawabannya. Bahasa Indonesia Supervisor saya adalah orang yang hebat. Dia benar-benar berdedikasi terhadap pekerjaannya dan selalu memberi hasil yang konsisten. Dia dan saya senang menjadwalkan waktu untuk berdiskusi tentang proyek yang sedang dikerjakan. Ia juga terbuka untuk berkomunikasi kapan pun jika memungkinkan. Hal tersebut merupakan pengalaman berharga karena membantu saya mencapai sukses di perusahaan sebelumnya. Bahasa Inggris My supervisor was a great person. She was dedicated to her work and produce consistent results. She and I would schedule some time to discuss the project we’re working on. She was also open to communicating at any time whenever it’s possible. It was an invaluable experience because it helped me to achieve success in the previous company. Demikianlah penjelasan mengenai beberapa tips menjawab pertanyaan interview tentang atasan yang sudah Glints persiapkan untukmu. Tahap interview merupakan salah satu tahap terpenting dalam rekrutmen. Baik itu interview dengan HRD atau interview user haruslah dilakukan dengan sebaiknya agar kamu bisa sukses melangkah ke tahap selanjutnya. Karena itu, sebelum melakukan wawancara kerja pastikan kamu sudah mempelajari jenis-jenis pertanyaan yang sering ditanyakan oleh recruiter. Kamu bisa mencari tips lainnya seputar pertanyaan interview dengan baca kumpulan artikel Glints yang membahasnya. Caranya mudah, kamu cukup klik di sini untuk baca artikelnya. Gratis! How to Answer Interview Questions About Your Ideal Manager What Do You Think Of Your Previous Boss? Job Interview Question Who Was Your Best Boss And Who Was The Worst? How to Answer Interview Questions About When Your Boss Is Wrong What Was it Like Working For Your Past Supervisor?
Uploaded byeria 75% found this document useful 4 votes17K views7 pagesDescriptionwawancara dosen contoh dan jawabannyaOriginal Titlewawancara dosen contoh dan jawabannyaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document75% found this document useful 4 votes17K views7 pagesWawancara Dosen Contoh Dan JawabannyaOriginal Titlewawancara dosen contoh dan jawabannyaUploaded byeria Descriptionwawancara dosen contoh dan jawabannyaFull description
Tahapan interview kerja di dalam proses rekrutmen merupakan tahapan yang paling menegangkan. Bagaimana tidak, kamu akan dihadapkan dengan beragam jenis pertanyaan interview di depan si pewawancara. Jawab pertanyaan di soal saja sudah deg-degan, apalagi di depan orang kepercayaan perusahaan langsung. Nah sayangnya, meski bikin hati dag-dig-dug, tahapan ini harus dilalui untuk bisa mendapatkan kerjaan idaman. Buat yang sudah berpengalaman, interview sana-sini sih mungkin sudah gak terlalu gugup lagi. Tapi bagaimana dengan yang masih pemula seperti para fresh graduate. Bagi lulusan baru, interview sama menakutkannya seperti sidang skripsi. Karena kita gak tahu pertanyaan interview apa yang bakal dilontarkan, dan nasib ada di tangan jawaban-jawaban yang kamu kemukakan. Lebih menakutkannya lagi kalau interview kerja bahasa inggris, udah bingung jawabnya, ditambah bingung ngartiinnya ke bahasa Indonesia. Bahkan, kita juga seringkali dihadapkan pada kebingungan bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Nah, sebagai panduan, yuk simak pertanyaan interview dan jawabannya, serta kiat-kiat ketika melakukan wawancara kerja berikut ini. Pertanyaan-pertanyaan interview tak terduga Pertanyaan interview kerja di PT atau perusahaan lainnya kadang sulit ditebak. Meskipun kita sudah riset di internet, masih ada aja pertanyaan-pertanyaan tak terduga yang gak ada kaitannya sama sekali sama posisi yang dilamar. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan interview dan jawabannya, seperti dikutip dari berbagai sumber. Deskripsikan dirimu dalam satu kata Bagaimana kamu mendeskripsikan kesuksesan? Pernahkah kamu gagal? Bagaimana cara mengatasinya? Lebih senang disukai atau ditakuti? Apakah kamu menganggap dirimu sebagai orang yang beruntung? Apa pekerjaan impianmu? Siapa yang kamu kagumi? Mengapa dia? Lakukan sesuatu dengan penjepit kertas Biasanya ada satu kebohongan tertulis, di bagian manakah kebohonganmu? Apa yang kamu lakukan saat marah? Hal-hal apa yang mengganggumu tentang orang lain? Hal apa yang paling kamu banggakan? 1. Deskripsikan dirimu dalam satu kata Bayangin, sulit bukan main kalau disuruh menjawab pertanyaan interview macam ini. Bukan cuma buat yang fresh graduate aja, buat karyawan yang berpengalaman juga kadang masih bingung mau jawab kayak gimana. Pertanyaan interview ini bertujuan untuk melihat langsung seperti apa kepribadian si kandidat. Tapi, hal itu tentunya akan disesuaikan dengan keseluruhan pertanyaan wawancara. Misalnya saja kamu menjawab “Cerdas” untuk mendeskripsikan dirimu. Tapi ternyata, di sepanjang proses interview ini kamu gak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan lainnya dengan cepat dan tepat. Artinya, si pewawancara bakal menilai kamu sebagai pembohong. Jadi jawablah pertanyaan ini dengan sejujur-jujurnya. Tidak masalah jika jawabanmu negatif, misal “Ceroboh” asalkan itu jujur. 2. Bagaimana kamu mendeskripsikan kesuksesan? Pertanyaan interview ini mungkin terkesan simpel, tapi bisa juga menjebak. Pertanyaan seperti ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar standar kesuksesan seorang kandidat. Si pewawancara kemudian akan melihat apakah kesuksesan yang kamu sebutkan itu bisa diraih atau tidak. Kandidat terbaik adalah mereka yang memiliki standar kesuksesan yang bisa dicapai dan rasional. Intinya, jangan memberikan jawaban yang isinya hanya khayalan belaka. 3. Pernahkah kamu gagal? Bagaimana cara mengatasinya? Pertanyaan interview tentang kesuksesan mungkin bukan hal yang baru, tapi bagaimana dengan kegagalan? Ada lho perusahaan yang justru lebih tertarik untuk menanyakan pengalaman gagalmu selama hidup di dalam interview kerja, ketimbang mendengar cerita sukses. Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Oleh sebabnya, perusahaan ingin melihat bagaimana cara kamu mengatasinya. Mencari relevansi apakah kemampuan problem solving yang kamu miliki sesuai dengan budaya perusahaan atau tidak. Jawablah sesuai dengan pengalamanmu. Ceritakan pelajaran apa yang kamu dapatkan dari kegagalan itu dan bagaimana caramu agar tidak mengulanginya lagi. 4. Lebih senang disukai atau ditakuti? Kedua jawaban tersebut tidak ada yang benar. Pewawancara hanya ingin mengetahui gaya kepemimpinan kamu. Jawaban yang paling tepat adalah tidak memilih keduanya. Kamu bisa membuat jawaban sendiri misalnya dengan memilih “lebih senang dihormati.” 5. Apakah kamu menganggap dirimu sebagai orang yang beruntung? Biasanya pewawancara akan menanyai pertanyaan interview ini dengan skala 1 – 10. Semakin kecil jawaban yang kamu berikan, maka kamu bisa dinilai sebagai orang yang pesimistis. Tapi kalau jawabanmu tinggi, nanti pasti bakal ada pertanyaan membingungkan lagi muncul, contohnya “kenapa kamu selalu merasa beruntung dan kapan?” Dari pertanyaan interview ini, pewawancara bisa melihat seperapa optimistisnya diri kamu. Ditambah seberapa bersyukurnya kamu terhadap keberuntungan yang kamu dapatkan selama ini. 6. Apa pekerjaan impianmu? Pertanyaan interview kerja yang satu ini, bisa memberikan banyak jawaban bagi perusahaan. Pertama apakah perusahaan mampu mewujudkan impianmu. Kedua, apakah pekerjaan ini cocok buat kamu, dan terakhir apakah kamu benar-benar pengin bekerja di sini atau tidak. Sarannya adalah, jangan jawab dengan impian yang tinggi. Kalau bisa jawablah dengan rasional dan disesuaikan dengan bidang posisi yang tengah kamu lamar. Misalnya kamu melamar posisi akuntan, jangan jawab pekerjaan impianmu sebagai guru musik. Otomatis kamu gak bakal lolos ke tahapan selanjutnya. 7. Siapa yang kamu kagumi? Mengapa dia? Dari pertanyaan ini, perusahaan ingin tahu bagaimana cara kamu menilai seseorang. Selain itu, kualitas diri seperti apa yang kamu hargai dan jadikan panutan. Tips menjawab pertanyaan ini, carilah sosok yang benar-benar kamu kenali, contoh orang tua. Buatlah cerita kenapa kamu mengagumi mereka, kalau perlu sampai bikin pewawancara nangis terharu. 8. Lakukan sesuatu dengan penjepit kertas Kadang perintah-perintah aneh dan ajaib seperti ini bakal muncul di interview kerja. Gak selamanya penjepit kertas, tapi benda apapun yang ada di meja si pewawancara. Perintah kayak gini untuk menilai seberapa kreatifnya dirimu dalam melaksanakan tugas-tugas yang aneh dan mendadak. Gak ada tips khusus untuk menyelesaikan perintah ini, jawablah apapun yang terlintas di otakmu. Yang terpenting adalah, jangan malah diam kebingungan saja. 9. Biasanya di dalam CV ada satu kebohongan tertulis, di bagian manakah kebohonganmu? Berdasarkan survei yang dikutip dari Business Insider, setidaknya ada sekitar 20 persen pencari kerja yang melakukan kebohongan terkait informasi di CV mereka. Kalau kamu salah satu darinya, cobalah untuk menyembunyikannya dengan melontarkan candaan. Misalnya “Ya saya berbohong di bagian hobi, di situ tertulis saya senang membaca buku, padahal saya juga senang mendengarkan lagu dan main playstation.” Tapi kalau kamu memang merasa tidak ada kebohongan, katakan saja dengan jujur kepada pewawancara. 10. Apa yang kamu lakukan saat marah? Pertanyaan ini ditujukan untuk memahami kecerdasan emosional kandidat. Jawaban dari pertanyaan ini bisa menunjukkan bagaimana sikapmu ketika mengalami masalah, terjadi konflik, atau mengalami tekanan khususnya di dunia kerja. Tipsnya adalah, jawablah pertanyaan interview kerja ini dengan jawaban yang terfokus pada proses rekonsiliasi konflik atau cara kamu meredakan masalahnya. Jadi jangan terfokus pada hal yang bakal kamu lakukan ketika marah, tapi bagaimana cara kamu menyelesaikannya. Gak bisa dipungkiri, sikap emosional pasti dimiliki oleh semua orang. Tapi, yang tidak dimiliki orang banyak adalah kemampuan untuk memanajemen emosi tersebut. 11. Hal-hal apa yang mengganggumu tentang orang lain? Pewawancara mengajukan pertanyaan ini kepadamu dengan tujuan buat mengetahui pandanganmu terhadap orang lain dan apa yang kamu lakukan dalam menangani konflik antarpribadi. 12. Hal apa yang paling kamu banggakan? Dengan mengajukan pertanyaan ini, pewawancara mau tahu sikap kamu saat bercerita tentang pencapaianmu selama bekerja. Hindari bersikap egois ataupun humblebragging. Itulah 12 pertanyaan interview kerja yang tak diduga-duga. Tapi bukan jaminan kalau soal-soal di atas itu bakal keluar saat interview kepada para pemula. Karena, dilontarkan atau tidaknya pertanyaan itu adalah kewenangan pewawancara atau perusahaan. Perusahaan bakal memberikan sederet pertanyaan yang antara satu dan lainnya saling berhubungan demi mengulik kepribadian kandidatnya. Kapan seseorang akan menjalani interview kerja? Perusahaan gak bakal sembarangan memasukkan seseorang kandidat untuk bekerja dengan mereka. Oleh sebab itu, perlu seleksi yang ketat demi mendapatkan calon karyawan yang terbaik. Tahapan seleksi biasanya dimulai dari tes administrasi. Pencari kerja, dalam hal ini perusahaan, menempatkan sebuah standar untuk calon kandidat agar bisa diterima di perusahaannya. Standar tersebut bisa berupa riwayat pendidikan, pengalaman kerja, hingga kualifikasi-kualifikasi khusus yang harus dimiliki. Setelah kandidat lulus, maka dia berhak untuk lanjut ke tahapan berikutnya, bisa dimulai dari tes psikologi, bisa juga langsung ke tahapan wawancara. Tujuan dari wawancara kerja adalah untuk menggali lebih dalam tentang seorang kandidat. Interview bisa juga digunakan untuk melihat kecakapan kandidat, menguji kepribadiannya, mengetahui motivasinya apa, dan lain sebagainya. Hasil dari interview itu, kemudian akan diselaraskan dengan posisi yang tengah dibuka, atau budaya perusahaan. Kalau cocok, kemungkinan besar kamu bakalan diterima, tapi jika terjadi ketidakcocokan, siap-siap saja gak dipanggil ke tahapan selanjutnya. Cara menghadapi interview kerja bagi pemula Bagi pemula atau fresh graduate, interview kerja merupakan hal yang baru. Mereka membutuhkan banyak tips dan trik untuk bersikap di dalam tahapan yang menentukan tersebut. Tipsnya beraneka ragam, dari materi apa yang bakal dipertanyakan si pewawancara, hingga harus pakai baju apa saat mendatanginya menjadi persoalan besar bagi pemula. Alhasil, googling deh mencari yang tips terbaik sebelum berangkat ke lokasi wawancara. Meski interview pertama kalinya, kamu harus tetap bisa menunjukkan profesionalitas dan sikap tenang saat dicecar berbagai macam pertanyaan. Biar gak gugup, begini cara menghadapinya. 1. Riset sebelum wawancara Salah satu cara agar wawancara kerjamu berjalan mulus adalah lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Dengan melakukan riset, dijamin kamu bisa menjadi lebih siap menghadapinya. Riset bisa dilakukan dengan mencari tahu tentang profil perusahaan. Gali lebih dalam tentang sejarah perusahaan, bisnis apa yang mereka jalankan, budaya perusahaan, sampai ke visi misi mereka. Dengan riset, keseriusan kamu untuk bergabung dengan perusahaan tidak perlu diragukan lagi. Itu menjadi poin plus yang bisa membuat kesempatanmu untuk diterima semakin besar. 2. Berpenampilan rapi Berpenampilanlah yang rapi, menggunakan kemeja atau jas, dengan celana bahan dan sepatu formal. Penampilan menjadi salah satu cara untuk menunjukkan profesionalitas kita. Dengan berpenampilan profesional, impresi awalmu menjadi positif di mata pewawancara maupun perusahaan. Sebaliknya, kalau pakai baju berantakan, kemeja dikeluarin sampai sepatu yang kotor, bisa-bisa pewawancara bakal gak niat tanya-tanya ke kamu. 3. Jangan gugup Buat yang belum pernah interview kerja tentu wajar bila gugup datang. Jangankan pemula, yang sudah berpengalaman pun masih kerap gugup. Namun kecenderungannya, ketika gugup, kamu malah justru gak bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Ditanya A jawabnya malah B atau malah mengulang pertanyaannya, gitu terus sampai akhirnya pewawancara bosan sendiri. Salah satu cara meningkatkan rasa percaya diri adalah dengan melakukan persiapan yang matang. Misalnya, latihan ngomong di depan kaca, memastikan tidak datang terlambat saat hari H, dan memastikan seluruh kelengkapan dokumen dibawa tanpa ada yang tertinggal. Cari-cari di internet seputar contoh-contoh pertanyaan interview kerja fresh graduate dan coba jawab sendiri. Siapa tahu aja ada yang sama. 4. Datang tepat waktu Profesionalitas gak cuma dilihat dari cara berpakaian, tapi juga dari cara kamu menghargai waktu. Usahakan untuk tidak datang terlambat saat hari H interview. Karena kalau telat, bisa-bisa kamu dicap sebagai kandidat yang gak disiplin. 5. Fokus pada potensi yang kamu punya Sebagai fresh graduate, tentu si pewawancara paham kalau pengalaman kerjamu minim bahkan tidak ada. Tapi, bukan berarti kamu bisa diam saja ketika ditanyakan soal pengalaman. Kamu bisa kok menjawabnya dengan pengalaman magang atau menonjolkan potensi yang dipunya. Tips interview agar berjalan lancar Proses interview bisa membuat orang paling pemberani pun merasakan gugup dan keringat dingin. Rasa gugup ini muncul bukan karena pewawancara berpenampilan menyeramkan, melainkan antisipasi kita terhadap ketidaktahuan. Ini wajar karena kita cenderung takut terhadap hal-hal yang tidak kita pahami. Nah, agar interview dapat berjalan lancar, simak tips-tips berikut. Percaya pada kemampuan diri sendiri untuk membangun mental. Datang tepat waktu dengan penampilan sopan dan resmi. Upayakan mengenakan pakaian berwarna biru, hitam, putih, abu-abu, atau cokelat. Jaga kontak mata dengan pewawancara sekalipun kita adalah orang yang pemalu. Cobalah rileks dan membiarkan kondisi telapak tangan dalam keadaan terbuka karena gestur ini mengindikasikan ketulusan. Jawab pertanyaan dengan antusias, jelas, langsung ke inti, dan diplomatis. Perhatikan usia pewawancara dan jawablah pertanyaan sesuai dengan usianya. Umumnya, pewawancara berusia 70 – 90 tahun silent generation menghargai loyalitas dan komitmen, sedangkan pewawancara dalam rentang usia 50 – 70 tahun baby boomer menghargai bukti pencapaian dan semangat kerja keras. Sementara bagi pewawancara usia 30 – 50 tahun Generasi X, kreativitas dan kemampuan calon karyawan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan karir adalah poin penting. Lain lagi dengan pewawancara usia 20 – 30 tahun Generasi Y yang lebih tertarik pada cara karyawan merincikan kelebihannya secara visual, mampu bekerja secara teamwork, dan multitasking. Yakinkan pewawancara kalau kita dapat bekerja dalam tim. Menyampaikan kelebihan diri boleh, tapi jangan menyombong. Jika sudah pernah memiliki pekerjaan sebelumnya, hindari membicarakan rahasia atau kekurangan perusahaan sebelumnya. Jalani wawancara dengan sikap ramah, tapi tak harus terus tersenyum. Antisipasi pertanyaan yang mungkin tidak nyaman, seperti alasan mengundurkan diri atau kesediaan untuk menunda rencana hidup, misal pernikahan, selama jangka waktu tertentu. Jangan berbohong. Percayalah, demi kenyamanan diri sendiri dan prospek pekerjaan di masa depan, hindari berbohong dalam menjawab pertanyaan. Bagaimana sikap kita saat interview? Pertanyaan ini seringkali muncul ketika hendak melakukan proses wawancara, baik itu interview HRD maupun interview user. Sebenarnya, bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Sesi interview bukan hanya menjadi kesempatan bagi HRD untuk melihat potensi calon karyawan dari jawaban-jawaban yang ia berikan, tetapi juga menilai sikap calon karyawan. Begitu pentingnya sikap saat interview hingga, berdasarkan laporan dalam platform pencarian kerja Resume-Library, dapat memengaruhi 70 persen penilaian perusahaan. Apa saja ciri-ciri sikap yang wajib dihindari? Sikap yang mengindikasikan ketidakjujuran, memperlihatkan arogansi, mengesankan kurang dapat diandalkan dan berpikiran sempit. Lebih lanjut, apa saja sikap yang sebaiknya ditampilkan saat interview? Berikut beberapa sikap yang perlu diperhatikan. Bersikap tenang dan menjawab pertanyaan tanpa terbata-bata. Hormati pewawancara dengan menjaga sikap tubuh tetap formal, tidak terlalu santai. Cobalah mengimitasi bahasa tubuh pewawancara. Misal, ketika pewawancara mencondongkan tubuh ke depan, lakukan gestur yang sama. Perhatikan gerak tangan ketika menjawab pertanyaan. Ketika ingin menunjukkan rasa percaya diri, dukung jawaban yang kamu berikan dengan menyatukan ujung-ujung jari tangan hingga membentuk segitiga. Jika ingin menunjukkan sikap tulus, biarkan telapak tangan terbuka. Jangan mengetuk-ngetukkan jari, baik secara sadar maupun tidak, karena terkesan tidak sabar dan tidak sopan. Satu lagi, gunakan isyarat tangan secukupnya, jangan berlebihan agar tak mengganggu perhatian pewawancara. Perhatikan intonasi dan volume suara. Berdasarkan hasil penelitian Leonard Mlodinow, seseorang yang berbicara sedikit lebih cepat, keras, dan jeda pendek, serta dapat memvariasikan volume suara tergantung konteks yang sedang ia ucapkan akan dinilai lebih energik, berpengetahuan, dan cerdas. Namun, perhatikan juga konteks pembicaraan. Jika kamu sedang menjelaskan hal yang baru atau tidak dipahami oleh pewawancara, bicaralah dalam tempo yang lebih pelan. Senyum dengan tulus, jawab dengan tegas, terutama jika pekerjaan yang kamu lamar berkaitan erat dengan interaksi pelanggan. Itulah beberapa sikap yang perlu diperhatikan saat menjalani sesi interview. Ingat, pada dasarnya, setiap perusahaan mencari karyawan yang dapat dipercaya. Agar makin yakin, kamu juga bisa mencari tahu karyawan seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan yang kamu lamar. Kemudian cobalah mendasarkan jawaban dan sikap kita berdasarkan harapan perusahaan terhadap calon karyawannya. FAQ seputar pertanyaan interview dan jawabannya Bagaimana sikap kita saat melakukan wawancara? Hindari sikap yang mengindikasikan ketidakjujuran, memperlihatkan arogansi, mengesankan kurang dapat diandalkan dan berpikiran sempit. Apa pertanyaan saat interview dan bagaimana cara menjawabnya? Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh HRD saat sedang interview adalah “deskripsikan dirimu dalam satu kata”. Pertanyaan interview ini bertujuan untuk melihat langsung seperti apa kepribadian si kandidat. Tapi, hal itu tentunya akan disesuaikan dengan keseluruhan pertanyaan wawancara. Kenapa penting untuk memiliki asuransi? Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Manfaat asuransi akan menanggung tagihan berobat dan/atau memberimu ganti rugi atas kerusakan harta pribadi sesuai kesepakatan di dalam polis asuransi yang dipilih. Lihat Promo Asuransi Kesehatan 25% Di Sini.
pertanyaan dan jawaban interview dosen